Dialog Pelajar ISLAM dengan PADERI
(Terjemahan dari kitab bahasa arab pengarang Dr Abdul Muta'al as Sa'idy)EPISOD 2
P : Bagaimana Quran anda ini,sekali memuji tetapi kali lain mencela umat Nasrani didalam surah yang sama pula,serta ayatnya berdekatan?Padahal didalam surah an nisa,ayat 4:82,Tuhan berfirman:
"Maka apakah mereka tidak memperhatikan al quran?Kalau kiranya al quran itu bukan dari sisi ALLAH,tentulah mereka mendapati pertentangan yang banyak."
M : Dengarkanlah wahai Paderi.Bila anda ingin mengadakan tukar fikiran dengan saya tentang agama saya ini tidaklah akan ada gunanya kalau caranya seperti ini.Sebab tukar fikiran seperti ini hanyalah bermaksud menimbulkan rasa ragu-ragu,bukan untuk mencari kebenaran.Padahal dalam bertukar fikiran orang harus bermaksud mencari kebenaran bukan menciptakan perasaan ragu-ragu.
P : Apa mungkin bertukar fikiran(dialog) agama untuk mencari kebenaran?
M : Dialog agama untuk mencari kebenaran,pertama kali adalah kita berbicara tentang persamaan pkok ajaran yang dapat disepakati oleh para pemeluknya.Jika pokok-pokok semacam ini anda bicarakan dan anda mengetahui mana yang benar dan mana yang salah,maka akan mudah difahami sub-sub masalah lainnya.Sebab kalau ajaran-ajaran pokoknya sudah salah,maka sub-sub ajarannya tidak perlu kita bicarakan.Sebab kalau pokoknya sudah tidak benar,automatik sub-subnya pun tidak benar.Sebaliknya jika pokok-pokok benar,maka untuk selanjutnya kita dapat membicarakan sub-subnya.Dengan demikian fanatisme dapat dikikis dan yang selama ini tidak jelas dapat ditelaah.Sebab segala sesuatu tidak ada yang terlepas sama sekali dari kekaburan bagi sementara orang,walaupun hal itu tidak benar.Kekaburan semacam ini tidaklah boleh menggangu kebenaran.Namun anda sekalian,para penginjil,tidak menukai datang ke rumah melalui pintunya.Tetapi anda senag sekali melakukan perburuan hal-hal kabur yang remeh seperti ini dalam menyimak ayat-ayat al quran yang nampaknya saling bertentangan.Anda melakukan penyelidikan secara meletihkan tentang pokok-pokok ajaran Islam tidak dengan tujuan mencari kebenaran.Kalau kalian menempuh cara sihat ini,nescaya akan mengetahui bahawa Islam lebih mampu membela kalian dan menguatkan kebenaran yang kalian ingin perjuangkan dan anda tidak takut kepada ALLAH dalam memerangi Islam dengan segenap tenaga anda.
Adapun ayat-ayat yang telah anda kemukakan itu tidaklah saling bertentangan.Kerana ayat yang menerangkan bahawa umat Nasrani dalam rasa cintanya kepada kaum muslimin adalah lebih dekat jika dibanding dengan umat yahudi dan kaum musyrikin itu,bukanlah berbicara tentang aspek aqidah nasrani.Tetapi ayat itu hendak menjelaskan mengenai sifat dan krakter yang ada pada umat nasrani,bukan tentang aqidah mereka.Disamping itu ayat tersebut berbicara tentang umat yahudi pada garis besarnya,sebagaimana berbicara tentang umat nasrani.Dikalangan Nasrani pun terdapat golongan yang keras sikap permusuhannya jika dibandingkan dengan golongan yahudi tertentu.Adapun Paderi dan Pendeta yang dipuji di dalam ayat-ayat al quran itu adalah para Paderi dan para Pendeta yang kemudian masuk Islam dan beriman kepada kitab suci yang turun kepada Nabi Muhammad SAW.Mereka ini mendapat pujian kerana menjadi muslim yang baru sebagaimana dinyatakan dalam ayat-ayat tersebut dan bukan kerana kristiannya yang lalu itu.
P : Wahai anak muda,anda telah membela agama anda dengan bijak.Rasa fanatisme anda terhadap agama anda tidak membuat anda keluar dari batas-batas kebenaran.Dalam kali ini anda jauh dari sifat fanatisme yang berlebih-lebihan ketika menghadapi perdebatan sesuatu masalah agama sehingga orang mencaci maki dan berdebat secara tidak sihat dan tidak sanggup menerima kritikan terhadap agamanya,sehingga seolah-olah ia melaksanakan kehendaknya kepada orang lain dan bukan bermaksud membuat lawan bicaranya menerima dengan penuh rasa hormat.
M : Quran kami mengajarkan kepada kami cara bertukar fikiran didalam urusan agama.Kami diperintahkan untuk bertukar fikiran secara lemah lembut dan berlaku baik.ALLAH berfirman dalam surah Al Ankabut 29:46.
"Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab,melainkan dengan cara yang paling baik,kecuali dengan orang-orang zalim diantara mereka,dan katakanlah : "Kami telah beriman kepada kitab-kitab yang diturunkan kepadamu;Tuhan kami dan Tuhan kamu adalah satu;dan kami hanya kepadaNya berserah diri."
Boleh jadi,wahai paderi,anda sepakat dengan saya bahawa cara untuk memperoleh kebenaran agama yakni dengan dengan melakukan pembahasan tentang pokok-pokok agama-agama.Sedangkan cara yang anda tempuh dengan menaburkan keraguan di sana sini tidaklah akan dapat memperoleh kebenaran dan menuju kepada haq.Cara semacam ini hanyalah sesat dan hanya bertujuan memasang duri di tengah jalan menuju kepada kebenaran dan membuat manusia menjadi bingung memikirkan masalahnya.
P : Wahai Muhammad,kalau demikian tidak ada lagi peluang baik terhadap anda kecuali menyetujui apa yang anda sebutkan tadi.Tetapi saya melihat anda menyia-nyiakan waktu begitu banyak dengan urusan-urusan kecil agama anda.Anda telah mengabaikan usaha didalam urusan keduniaan anda sehingga anda hanya mengikuti undang-undang buatan manusia.Tetapi anehnya saya melihat anda ini tetap bersikap fanatik memegang prinsip-prinsip keislaman anda begitu hebat.
Cubalah anda katakan kepadaku,wahai Muhammad : apa sebabnya anda menjadi seorang muslim?Padahal perintah Islam telah begitu anda abaikan dan anda sibuk melaksanakan hal-hal tak penting dari ajaran Islam.
M : Memang,wahai Paderi.Akan saya terangkan kepada anda,mengapa saya menjadi muslim?Mengapa keislaman kami tetap bertahan sekalipun kami berlebih-lebihan melaksanakan hal-hal yang tidak penting.Akan saya terangkan kepada anda betapa kuatnya prinsip-prinsip Islam yang menyebabkan orang-orang tetap bertahan dengan cara mengagumkan itu,padahal mereka begitu berlebih-lebihan dalam soal-soal yang tidak penting dan tersita perhatiannya pada hal-hal yang remeh tersebut.
Sementara itu kereta api pun sudah masuk kota Iskandariyah.Kedua orang ini sepakat mengadakan dialog-dialog didalam masalah agama ini dengan mengundang ramai orang bertempat di gedung Seminari di Kota Iskandariyah ini.
Lalu kedua orang ini mengucapkan selamat berpisah,setelah menyepakati waktu dan tempat untuk melakukan dialog-dialog akan datang.Muhammad kemudian pindah ke tempat yang akan menuju ke tempat ayahnya berlibur musim panas di daerah Ramal kota Iskandariyah.Ketika ia sampai di tempat,ayahnya menanyakan apa yang ia kerjakan selama ujian.Ia menjawab telah dapat mengerjakan soal-soal dengan baik.Ayahnya merasa sangat gembira dan berdoa semoga dia lulus dan berhasil.Lalu Muhammad menceritakan kepada ayahnya kejadian ia alami selama dalam perjalanan keretapi seorang Paderi .Ayahnya semakin bergembira dan memberinya semangat untuk melaksanakan dialog-dialog tersebut,agar ia tergolong sebagai pejuang-pejuang di jalan ALLAH dan memperoleh keredhaan ALLAH di dunia dan di akhirat.
****
DIALOG PERTAMA
Muhammad dan ayahnya telah menghabiskan waktu beberapa hari untuk menikmati udara kota Iskandariyah yang sejuk.Setiap pagi meraka pergi ke laut.Meraka berjalan menyusuri pantai yang indah dan menawan.Kota ini memiliki ciri menarik yang merupakan kurnia ALLAH kepadanya.
Sebelum tiba saat yang disepakati,sebagaimana tertera dalam undangan dari pejabat Seminari Iskandariyah,Muhammad telah tiba di Kota tersebut.Pada saat yang telah ditentukan,ia bersama ayahnya dan saudara perempuannya serta beberapa orang teman kerabatnya dan sejumlah beesar umat Islam kota Iskandariyah datang ke pejabat Seminari tersebut.Di sana
ia melihat sebuah ruangan besar yang memang disediakan untuk dialog-dialog semacam ini.Di ruangan ini kerusinya tersusun rapi.Rombongan Muhammad masuk dan mengambil tempat di ruangan tersebut,kemudian Muhammad ditemui oleh Paderi Z seraya memberi salam.Kedua orang ini kemudian mulai berbincang-bincang tentang keadaan masing-masing setelah berpisah beberapa hari sesudah pertemuan pertamanya.
Setelah waktu yang ditetapkan tiba,Muhammad dan Paderi masing-masing mengambil tempat yang telah disediakan.Para pengunjung memusatkan perhatiannya kepada dua orang yang akan mengadakan dialog.Ruangan ini ternyata penuh dengan para pengunjung.Sebab berita tentang dialog ini sudah tersebar luas,sehingga penduduk yang telah mendengar berita tersebut banyak kali yang turut hadir.
(Muhammad kemudian tampil) lalu ia mulai berbicara :
M : Tuan paderi telah bertanya kepada saya,mengapa saya menjadi muslim?Padahal dalam praktik sehari-hari kami melecehkan aturan-aturan agama kami.Saya katakan kepada tuan,bahawa yang menjadi pokok pangkal kekerasan kami kepada aqidah Islam itu sendiri.Rahsia kekuatan aqidah Islam terletak pada keselarasannya dengan fitrah manusia.Sekarang saya jelaskan kepada tuan,bahawa aqidah Islam yang bersifat abadi sampai masa yanag ALLAH kehendaki,memliki keteguhan dan kekuatan,sekalipun pemeluk Islam mengalami kemunduran begitu hebat seperti yang diderita sekarang,namun mereka tatap merasa perkasa dengan aqidahnya.
Mereka tetap punya harapan kepada ALLAH tentang masa depan yang penganut agama-agama lain merasa tidak memiliki masa depan itu.Adapun nasibnya di dunia ini memang boleh berubah-ubah.Hari ini untuk kemenangan mereka tetapi besok untuk kemenangan kami.Sedangkan kelemahan yang diderita umat Isalm berpangkal kepada tidak adanya semangat memperjuangkan agamanya.Jadi kesalahannya terletak pada umat,bukan pada agamanya.
Prinsip-prinsip agama Islam terbahagi dua bahagian iaitu Aqidah dan Syariah.Prinsip yang bersifat aqidah berpangkal pada dua pokok utama,yang merupakan dasar dari seluruh pokok-pokok aqidah.
ALLAH dalam ajaran Islam adalah Tuhan tunggal sifatNya,tunggal hakikatNya dan tunggal segala tidakanNya,tidak bersekutu dangan apa pun,tidak beranak tidak berbapa,tidak ada mediator antara diriNya dengan hamba-hambaNya baik berbentuk pendeta-pendeta,dukun-dukun,paderi-paderi mahupun ulama-ulama.Inilah tauhid yang murni yang mengangkat harkat setiap muslim.Didalam Islam tidak ada lembaga-lembaga kependataan yang berhak merumuskan aqidah-aqidah masyarakat Islam,seperti yang terdapat di dalam agama Yahudi dan Nasrani dan dianggap suci oleh mereka seperti mensucikan tuhan.Penganut agama Yahudi dan Nasrani berlaku ekstrem di dalam mengkultuskan para Nabi dan tokoh-tokoh agamanya,sehingga majoriti pemeluk agama Nasrani menganggap Isa sebagi putra ALLAH dan ALLAH adalah salah satu dari oknum Trininti (Tuhan Bapa,Tuhan Anak dan Ruhul Qudus).Sementara sekelompok penganut agama Yahudi berkeyakinan bahawa Uzair putra ALLAH.Tetapi majoriti mereka tidak mengikuti keyakinan syirik (polytheisme) seperti yang terjadi pada majoriti penganut Nasrani.Al quran pun mengisyaratkan adanya Yahudi dan Nasrani tersebut sebagaimana difirmankan dalam surah at Taubah : 30
"Orang -orang Yahudi berkata : "Uzair itu putra ALLAH " dan orang-orang Nasrani berkata :" Al Masih itu putra ALLAH." Demikian itu ucapan mereka dengan mulut mereka,mereka meniru perkataan orang kafir yang terdahulu.Dilaknati ALLAH lah mereka ; bagaimana mereka sampai berpaling?
Belajar ilmu pengetahuan agama setelah mencapai tingkat kemajuannya sekarang membuktikan bahawa aqidah-aqidah yang menyusup kedalam dua agama langit tersebut ternyata berasal dari kepercayaan-kepercayaan polytheisme kuno di negara-negara India,Romawi dan Mesir.Demikian lah al quran menjelaskannya sejak 13 abad lewat.Hal ini merupakan bukti terkuat bahawa al quran sungguh-sungguh berasal dari ALLAH bukan buatan seorang Nabi yang buta huruf yang pasti tidak pernah belajar agama-agama manusia.Sedangkan pengetahuan bangsa Arab saat itu belumlah sampai ke tingkat pendapat seperti itu,iaitu ; "(Penganut agama Yahudi dan Nasrani berkata serupa dengan keyakinan orang-orang kafir sebelumnya)."
Seorang muslim harus berpendirian dengan aqidah yang murni ini tentang sifat keesaan ALLAH dengan sikap gagah,argumentatif dan penuh keberanian terhadapp kaum pengingkar yang tidak mengakui wujud Tuhan,dan terhadap penyembah berrhala yang menyembah patung dan batu,serta terhadap ahli kitab yang ternyata ajaran aqidah agamanya terpengaruh dengan ajaran dari sebahagian kepercayaan polytheisme.
Seorang muslim bila berhadapan dengan seorang atheis maka ia akan menyodorkan secara jelas bukti alam yang mengangumkan dengan segala tatanan yang begitu rapi lagi kukuh.Alam semacam ini tidak mungkin muncul secara kebetulan lagi membabi buta seperti anggapan kaum atheis.Sekiranya bukti alam yang semacam ini tidak mampu menyakinkan si atheis,maka keyakinannya tentang adanya Tuhan berguna bagi dirinya,kalau ia bersungguh-sungguh dalam keyakinannya dan ia tidak merasa rugi seandainya salah di dalam keyakinan ini.Tetapi bagi si atheis dengan keyakinannya tidak percaya kepada ALLAH membuat kerugian dirinya sendiri,jika keyakinannya itu tidak benar.Sebab si atheis kelak akan mendapat murka dan sama sekali tertutup dari kesempatan memperoleh pahala.Maka keyakinan seseorang terhadap adanya ALLAH itu menjadi kekuatan penyelamat bagi dirinya,menguntungkan nasibnya di kemudian hari.Kerana itu ia seharusnya lebih mengutamakan keyakinannya ini dari yang lainnya.
Adapaun seorang Nasrani,kalau berhadapan dengan seorang atheis tidak sanggup memberikan kepuasan kepadanya dalam memberikan pengertian tentang Triniti atau Yesus sebagai putera ALLAH.Sebab Yesus adalah manusia biasa yang memerlukan makanan seperti manusia lainnya dan minum sebagaimana orang lain minum.yesus lahir dari seorang ibu dan keluar dari perut ibunya seperti bayi-bayi lain.Kepercayaan semacam ini menurut agama Nasrani sadalah suatu perkara yang tidak dapat dinalar oleh akal.Sebab isinya kontradiktif.Kerana itu mereka pun mempercayainya tidak dengan rasa kepuasan rsional dan argumentasi yang nalar.Tetapi mereka terima keyakinan ini secara membeo.Aqidah yang sepeti ini bagi si atheis sama sekali tidak berguna.Sebab ia hanya percaya kepada akal semata-mata,tidak mahu tunduk kepada keterangan-keterangan yang tidak argumentatif.
Bila seorang muslim berhadapan dengan seorang Nasrani yang berkeyakinan Triniti,maka ia semampu menunjukkan dan memaparkan kesalahannya dengan menggunakan ayat-ayat suci kitab mereka sendiri,yang diakuinya telah diturunkan Tuhan kepada nabinya dari sejak nabi Adam sebagai bapa manusia sampai nabi Isa.Kitab Taurat yang berada di tangan bangsa Yahudi,tidaklah dirasakan sebagai suatu halangan bagi seorang muslim untuk menggunakannya sebagai argumentasi dalam masalah Triniti ini ketika berhadapan dengan seorang Nasrani.Sebaliknya si Nasrani tidak dapat melarikan diri dari kitab sucinya sendiri.Sebab dia percaya kepada Taurat sebagaimana ia percaya kepada Injilnya.
Tetapi bagaimana seorang muslim boleh rela berargumentasi dengan ayat-ayat Taurat,padahal ia menyakinin adanya pemalsuan kitab suci tersebut?
M : Sekalipun seorang muslim percaya bahawa Taurat telah dipalsukan,namun tidak bererti bahawa setiap ayat-ayat Taurat mesti palsu.Sebab kepercayaan tentang keesaan ALLAH tetap tercantum di dalam Taurat dan banyak lagi masalah lain yang masih terjaga kemurniaannya.Islam tidak melarang seorang muslim untuk menggunakan nama sumber Ahli Kitab selagi hal ini mendukung kebenaran.Banyak terdapat didalam ayat al quran mengenai persoalan ini dan antara lain terdapat dalam surah Yunus : 94
"Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keraguan-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu,maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu.Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu,sebab itu janganlah sekali-kali kamu termasuk orang ragu-ragu."
Dengan demikian kami redha untuk bersama dengan penganut Nasrani bersumberkan agama Yahudi di dalam masalah keesaan ALLAH.Kerana umat Yahudi adalah Ahli Kitab terdahulu yang masih ada sampai sekarang.Tidak diasingkan lagi jika kami menggunakan mereka sebagai nara sumber dalam keesaan ALLAH ini sama saja halnya dengan sikap kami bersumberkan kepada agama Nasrani.Sebab mereka semua sepakat dengan kami di dalam kepercayaan monotheis,dan menolak kepercayaan adanya Tuhan berputra mahupun triniti
P : Sekalipun agama Yahudi menolak kepercayaan triniti,namun mereka punya keyakinan adanya Tuhan berputra.Quran anda sebagaimana ayat terdahulu telah menerangkan bahawa mereka berkeyakinan Uzair sebagai putra ALLAH dan siapa yang berkeyakinan Tuhan berputra,tentulah dia berkeyakinan Triniti.
M : Majoriti umat Yahudi tidaklah berkepercayaan Uzair sebagai putra ALLAH.Hanya minoriti tidak terkenal lagi terkucilkan yang berkeyakinan seperti itu.Ibnu Hazm di dalam bukunya " Milal wan Nilal" menulis bahawa di dalam setiap agama tidaklah akan pernah terlepas dari adanya sekelompok kecil penyeleweng.Di dalam Islam pun ada sekelompok kecil yang berkeyakinan bahawa Ali bin Abi Thalib itu seperti halnya Uzair di dalam keyakinan golongan Yahudi atau seperti halnya Isa di dalam kepercayaan umat Nasrani.Adanya kelompok-kelompok kecil penyeleweng ini tidaklah boleh dijadikan dasar penilaian aqidah agama yang bersangkutan.Tetapi yang dijadikan dasar penilaian adalah majoriti pengikutnya.Yang serupa dengan kepercayaan tentang Uzair sebagai putra ALLAH pada lingkungan minoriti Yahudi adalah satu kepercayaan yang diikuti oleh seluruh umat Yahudi,bahawa mereka adalah putra-putra ALLAH dan kekasih-kekasih ALLAH,sebagaimana ALLAH kisahkan hal ini di dalam al Quran surah al maidah : 18,baik tentang umat Yahudi mahupun umat Nasrani.
"Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan : "Kami ini adalah anak-anak ALLAH dan kekasih-kekasihNya".Katakanlah :"Maka mengapa ALLAH menyeksa kamu kerana dosa-dosamu?" (Kamu bukanlah anak-anak ALLAH dan kekasih-kekasihNya),tetapi kamu adalah manusia (biasa) di antara orang-orang yang diciptakanNya.Dia mengampuni bagi siapa yang di kehendakiNya.Dan kepunyaan ALLAH lah kerajaan antara keduanya,dan kepada ALLAH lah kembali segala sesuatu.
Ini bererti bahawa Uzair sebagai putra ALLAH bukanlah dalam pengertian hakiki,tetapi dengan pengertian sebagai kekasihNya,sehingga dia dipandang tidak memilih sifat-sifat ketuhanan.
P : Kalau begitu hai Muhammad,aqidah tauhid kamu sama dengan aqidah tauhid Yahudi.Lalu di mana letak kelebihan kamu dan mereka di dalam masalah tauhid ini?Lalu apa bezanya antara agama kamu dengan agama mereka kalau ketauhidan sama?
M : Sekalipun kami sefaham dengan agama Yahudi di dalam satu prinsip ini,namun pada prinsip-prinsip lain berbeza.Banyak masalah cabang yang tidak sama.Contohnya,mereka mendustakan Nabi Isa,nabi tuan.Mereka punya anggapan yang tidak senonoh terhadapa nabi Isa.Begitu pula anggapan mereka terhadapa Maryam a.s.Namun kami meyakini kebenarannya,mempercayai kerasulannya.Kami menolak anggapan keji terhadap diri beliau dan diri ibundanya.Di samping itu kami menyatakan umat Yahudi itu sebagai umat kafir kerana ketidak-kepercayaannya itu.Namun sayang,tuan tidak membalas kami dengan kabjikan,tetapi membalas kami dengan memerangi agama kami.Dan dengan serbuan tuan itu,diperoleh suatu hasil gemilang dalam menghancurkan umat Islam yang tidak pernah didapat oleh Yahudi hasil seperti itu dari tuan.
Sampai pada pembicaraan ini para hadirin merasa sudah cukup berkepanjangan jalannya ke atau panjangnya perjalanan?(T____T.apa-apa lah)dialog,lalu mereka minta kepada kedua pembicara agar di cukupkan sampai di sini dahulu untuk hari ini dan besok dapat dilanjutkan kembali.
Kedua-kedua pembicara memperkenalkan permintaan hadirin.Mereka pun bubar dan meninggalkan tempat dialog untuk kembali lagi mengikuti acara berikutnya besok pagi.
Sebelum tiba saat yang disepakati,sebagaimana tertera dalam undangan dari pejabat Seminari Iskandariyah,Muhammad telah tiba di Kota tersebut.Pada saat yang telah ditentukan,ia bersama ayahnya dan saudara perempuannya serta beberapa orang teman kerabatnya dan sejumlah beesar umat Islam kota Iskandariyah datang ke pejabat Seminari tersebut.Di sana
ia melihat sebuah ruangan besar yang memang disediakan untuk dialog-dialog semacam ini.Di ruangan ini kerusinya tersusun rapi.Rombongan Muhammad masuk dan mengambil tempat di ruangan tersebut,kemudian Muhammad ditemui oleh Paderi Z seraya memberi salam.Kedua orang ini kemudian mulai berbincang-bincang tentang keadaan masing-masing setelah berpisah beberapa hari sesudah pertemuan pertamanya.
Setelah waktu yang ditetapkan tiba,Muhammad dan Paderi masing-masing mengambil tempat yang telah disediakan.Para pengunjung memusatkan perhatiannya kepada dua orang yang akan mengadakan dialog.Ruangan ini ternyata penuh dengan para pengunjung.Sebab berita tentang dialog ini sudah tersebar luas,sehingga penduduk yang telah mendengar berita tersebut banyak kali yang turut hadir.
(Muhammad kemudian tampil) lalu ia mulai berbicara :
M : Tuan paderi telah bertanya kepada saya,mengapa saya menjadi muslim?Padahal dalam praktik sehari-hari kami melecehkan aturan-aturan agama kami.Saya katakan kepada tuan,bahawa yang menjadi pokok pangkal kekerasan kami kepada aqidah Islam itu sendiri.Rahsia kekuatan aqidah Islam terletak pada keselarasannya dengan fitrah manusia.Sekarang saya jelaskan kepada tuan,bahawa aqidah Islam yang bersifat abadi sampai masa yanag ALLAH kehendaki,memliki keteguhan dan kekuatan,sekalipun pemeluk Islam mengalami kemunduran begitu hebat seperti yang diderita sekarang,namun mereka tatap merasa perkasa dengan aqidahnya.
Mereka tetap punya harapan kepada ALLAH tentang masa depan yang penganut agama-agama lain merasa tidak memiliki masa depan itu.Adapun nasibnya di dunia ini memang boleh berubah-ubah.Hari ini untuk kemenangan mereka tetapi besok untuk kemenangan kami.Sedangkan kelemahan yang diderita umat Isalm berpangkal kepada tidak adanya semangat memperjuangkan agamanya.Jadi kesalahannya terletak pada umat,bukan pada agamanya.
Prinsip-prinsip agama Islam terbahagi dua bahagian iaitu Aqidah dan Syariah.Prinsip yang bersifat aqidah berpangkal pada dua pokok utama,yang merupakan dasar dari seluruh pokok-pokok aqidah.
Asas Pertama : Tauhid
ALLAH dalam ajaran Islam adalah Tuhan tunggal sifatNya,tunggal hakikatNya dan tunggal segala tidakanNya,tidak bersekutu dangan apa pun,tidak beranak tidak berbapa,tidak ada mediator antara diriNya dengan hamba-hambaNya baik berbentuk pendeta-pendeta,dukun-dukun,paderi-paderi mahupun ulama-ulama.Inilah tauhid yang murni yang mengangkat harkat setiap muslim.Didalam Islam tidak ada lembaga-lembaga kependataan yang berhak merumuskan aqidah-aqidah masyarakat Islam,seperti yang terdapat di dalam agama Yahudi dan Nasrani dan dianggap suci oleh mereka seperti mensucikan tuhan.Penganut agama Yahudi dan Nasrani berlaku ekstrem di dalam mengkultuskan para Nabi dan tokoh-tokoh agamanya,sehingga majoriti pemeluk agama Nasrani menganggap Isa sebagi putra ALLAH dan ALLAH adalah salah satu dari oknum Trininti (Tuhan Bapa,Tuhan Anak dan Ruhul Qudus).Sementara sekelompok penganut agama Yahudi berkeyakinan bahawa Uzair putra ALLAH.Tetapi majoriti mereka tidak mengikuti keyakinan syirik (polytheisme) seperti yang terjadi pada majoriti penganut Nasrani.Al quran pun mengisyaratkan adanya Yahudi dan Nasrani tersebut sebagaimana difirmankan dalam surah at Taubah : 30
"Orang -orang Yahudi berkata : "Uzair itu putra ALLAH " dan orang-orang Nasrani berkata :" Al Masih itu putra ALLAH." Demikian itu ucapan mereka dengan mulut mereka,mereka meniru perkataan orang kafir yang terdahulu.Dilaknati ALLAH lah mereka ; bagaimana mereka sampai berpaling?
Belajar ilmu pengetahuan agama setelah mencapai tingkat kemajuannya sekarang membuktikan bahawa aqidah-aqidah yang menyusup kedalam dua agama langit tersebut ternyata berasal dari kepercayaan-kepercayaan polytheisme kuno di negara-negara India,Romawi dan Mesir.Demikian lah al quran menjelaskannya sejak 13 abad lewat.Hal ini merupakan bukti terkuat bahawa al quran sungguh-sungguh berasal dari ALLAH bukan buatan seorang Nabi yang buta huruf yang pasti tidak pernah belajar agama-agama manusia.Sedangkan pengetahuan bangsa Arab saat itu belumlah sampai ke tingkat pendapat seperti itu,iaitu ; "(Penganut agama Yahudi dan Nasrani berkata serupa dengan keyakinan orang-orang kafir sebelumnya)."
Seorang muslim harus berpendirian dengan aqidah yang murni ini tentang sifat keesaan ALLAH dengan sikap gagah,argumentatif dan penuh keberanian terhadapp kaum pengingkar yang tidak mengakui wujud Tuhan,dan terhadap penyembah berrhala yang menyembah patung dan batu,serta terhadap ahli kitab yang ternyata ajaran aqidah agamanya terpengaruh dengan ajaran dari sebahagian kepercayaan polytheisme.
Seorang muslim bila berhadapan dengan seorang atheis maka ia akan menyodorkan secara jelas bukti alam yang mengangumkan dengan segala tatanan yang begitu rapi lagi kukuh.Alam semacam ini tidak mungkin muncul secara kebetulan lagi membabi buta seperti anggapan kaum atheis.Sekiranya bukti alam yang semacam ini tidak mampu menyakinkan si atheis,maka keyakinannya tentang adanya Tuhan berguna bagi dirinya,kalau ia bersungguh-sungguh dalam keyakinannya dan ia tidak merasa rugi seandainya salah di dalam keyakinan ini.Tetapi bagi si atheis dengan keyakinannya tidak percaya kepada ALLAH membuat kerugian dirinya sendiri,jika keyakinannya itu tidak benar.Sebab si atheis kelak akan mendapat murka dan sama sekali tertutup dari kesempatan memperoleh pahala.Maka keyakinan seseorang terhadap adanya ALLAH itu menjadi kekuatan penyelamat bagi dirinya,menguntungkan nasibnya di kemudian hari.Kerana itu ia seharusnya lebih mengutamakan keyakinannya ini dari yang lainnya.
Adapaun seorang Nasrani,kalau berhadapan dengan seorang atheis tidak sanggup memberikan kepuasan kepadanya dalam memberikan pengertian tentang Triniti atau Yesus sebagai putera ALLAH.Sebab Yesus adalah manusia biasa yang memerlukan makanan seperti manusia lainnya dan minum sebagaimana orang lain minum.yesus lahir dari seorang ibu dan keluar dari perut ibunya seperti bayi-bayi lain.Kepercayaan semacam ini menurut agama Nasrani sadalah suatu perkara yang tidak dapat dinalar oleh akal.Sebab isinya kontradiktif.Kerana itu mereka pun mempercayainya tidak dengan rasa kepuasan rsional dan argumentasi yang nalar.Tetapi mereka terima keyakinan ini secara membeo.Aqidah yang sepeti ini bagi si atheis sama sekali tidak berguna.Sebab ia hanya percaya kepada akal semata-mata,tidak mahu tunduk kepada keterangan-keterangan yang tidak argumentatif.
Bila seorang muslim berhadapan dengan seorang Nasrani yang berkeyakinan Triniti,maka ia semampu menunjukkan dan memaparkan kesalahannya dengan menggunakan ayat-ayat suci kitab mereka sendiri,yang diakuinya telah diturunkan Tuhan kepada nabinya dari sejak nabi Adam sebagai bapa manusia sampai nabi Isa.Kitab Taurat yang berada di tangan bangsa Yahudi,tidaklah dirasakan sebagai suatu halangan bagi seorang muslim untuk menggunakannya sebagai argumentasi dalam masalah Triniti ini ketika berhadapan dengan seorang Nasrani.Sebaliknya si Nasrani tidak dapat melarikan diri dari kitab sucinya sendiri.Sebab dia percaya kepada Taurat sebagaimana ia percaya kepada Injilnya.
Tetapi bagaimana seorang muslim boleh rela berargumentasi dengan ayat-ayat Taurat,padahal ia menyakinin adanya pemalsuan kitab suci tersebut?
M : Sekalipun seorang muslim percaya bahawa Taurat telah dipalsukan,namun tidak bererti bahawa setiap ayat-ayat Taurat mesti palsu.Sebab kepercayaan tentang keesaan ALLAH tetap tercantum di dalam Taurat dan banyak lagi masalah lain yang masih terjaga kemurniaannya.Islam tidak melarang seorang muslim untuk menggunakan nama sumber Ahli Kitab selagi hal ini mendukung kebenaran.Banyak terdapat didalam ayat al quran mengenai persoalan ini dan antara lain terdapat dalam surah Yunus : 94
"Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keraguan-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu,maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu.Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu,sebab itu janganlah sekali-kali kamu termasuk orang ragu-ragu."
Dengan demikian kami redha untuk bersama dengan penganut Nasrani bersumberkan agama Yahudi di dalam masalah keesaan ALLAH.Kerana umat Yahudi adalah Ahli Kitab terdahulu yang masih ada sampai sekarang.Tidak diasingkan lagi jika kami menggunakan mereka sebagai nara sumber dalam keesaan ALLAH ini sama saja halnya dengan sikap kami bersumberkan kepada agama Nasrani.Sebab mereka semua sepakat dengan kami di dalam kepercayaan monotheis,dan menolak kepercayaan adanya Tuhan berputra mahupun triniti
P : Sekalipun agama Yahudi menolak kepercayaan triniti,namun mereka punya keyakinan adanya Tuhan berputra.Quran anda sebagaimana ayat terdahulu telah menerangkan bahawa mereka berkeyakinan Uzair sebagai putra ALLAH dan siapa yang berkeyakinan Tuhan berputra,tentulah dia berkeyakinan Triniti.
M : Majoriti umat Yahudi tidaklah berkepercayaan Uzair sebagai putra ALLAH.Hanya minoriti tidak terkenal lagi terkucilkan yang berkeyakinan seperti itu.Ibnu Hazm di dalam bukunya " Milal wan Nilal" menulis bahawa di dalam setiap agama tidaklah akan pernah terlepas dari adanya sekelompok kecil penyeleweng.Di dalam Islam pun ada sekelompok kecil yang berkeyakinan bahawa Ali bin Abi Thalib itu seperti halnya Uzair di dalam keyakinan golongan Yahudi atau seperti halnya Isa di dalam kepercayaan umat Nasrani.Adanya kelompok-kelompok kecil penyeleweng ini tidaklah boleh dijadikan dasar penilaian aqidah agama yang bersangkutan.Tetapi yang dijadikan dasar penilaian adalah majoriti pengikutnya.Yang serupa dengan kepercayaan tentang Uzair sebagai putra ALLAH pada lingkungan minoriti Yahudi adalah satu kepercayaan yang diikuti oleh seluruh umat Yahudi,bahawa mereka adalah putra-putra ALLAH dan kekasih-kekasih ALLAH,sebagaimana ALLAH kisahkan hal ini di dalam al Quran surah al maidah : 18,baik tentang umat Yahudi mahupun umat Nasrani.
"Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan : "Kami ini adalah anak-anak ALLAH dan kekasih-kekasihNya".Katakanlah :"Maka mengapa ALLAH menyeksa kamu kerana dosa-dosamu?" (Kamu bukanlah anak-anak ALLAH dan kekasih-kekasihNya),tetapi kamu adalah manusia (biasa) di antara orang-orang yang diciptakanNya.Dia mengampuni bagi siapa yang di kehendakiNya.Dan kepunyaan ALLAH lah kerajaan antara keduanya,dan kepada ALLAH lah kembali segala sesuatu.
Ini bererti bahawa Uzair sebagai putra ALLAH bukanlah dalam pengertian hakiki,tetapi dengan pengertian sebagai kekasihNya,sehingga dia dipandang tidak memilih sifat-sifat ketuhanan.
P : Kalau begitu hai Muhammad,aqidah tauhid kamu sama dengan aqidah tauhid Yahudi.Lalu di mana letak kelebihan kamu dan mereka di dalam masalah tauhid ini?Lalu apa bezanya antara agama kamu dengan agama mereka kalau ketauhidan sama?
M : Sekalipun kami sefaham dengan agama Yahudi di dalam satu prinsip ini,namun pada prinsip-prinsip lain berbeza.Banyak masalah cabang yang tidak sama.Contohnya,mereka mendustakan Nabi Isa,nabi tuan.Mereka punya anggapan yang tidak senonoh terhadapa nabi Isa.Begitu pula anggapan mereka terhadapa Maryam a.s.Namun kami meyakini kebenarannya,mempercayai kerasulannya.Kami menolak anggapan keji terhadap diri beliau dan diri ibundanya.Di samping itu kami menyatakan umat Yahudi itu sebagai umat kafir kerana ketidak-kepercayaannya itu.Namun sayang,tuan tidak membalas kami dengan kabjikan,tetapi membalas kami dengan memerangi agama kami.Dan dengan serbuan tuan itu,diperoleh suatu hasil gemilang dalam menghancurkan umat Islam yang tidak pernah didapat oleh Yahudi hasil seperti itu dari tuan.
Sampai pada pembicaraan ini para hadirin merasa sudah cukup berkepanjangan jalannya ke atau panjangnya perjalanan?(T____T.apa-apa lah)dialog,lalu mereka minta kepada kedua pembicara agar di cukupkan sampai di sini dahulu untuk hari ini dan besok dapat dilanjutkan kembali.
Kedua-kedua pembicara memperkenalkan permintaan hadirin.Mereka pun bubar dan meninggalkan tempat dialog untuk kembali lagi mengikuti acara berikutnya besok pagi.
****